Rabu, 25 Januari 2012

Calypso dan Davy Jones II

#30harimenulissuratcinta Hari ke-13

Perempuan itu gelisah berjalan hilir mudik seperti menunggu sesuatu, tak henti-hentinya ia menoleh ke arah jam burung di sudut ruangan, berharap jarum panjang tepat di tengah dan seekor burung kayu keluar. Kemudian ia mencoba menenangkan diri dengan membaca, tanpa ia sadari bahwa 5 menit pertamanya dihabiskan dengan membaca buku terbalik. "Ah... entah sejak kapan aku tidak sabaran seperti ini," gumamnya resah. Calypso menggigit-gigit jarinya dan membuka pintu depan, pandangannya jauh tertuju pada hutan di kejauhan, ada rasa sesak dan hangat yang bercampur menjalar di dadanya, meskipun hutan tersebut tidak memperlihatkan apa-apa selain kegelapan. Dia menjadi seperti ini setelah menerima sebuah surat tanpa perangko semalam, namun ia tahu betul siapa pengirimnya, ia sangat menyayangi orang itu... Davy Jones.

Malam yang terik,

Pasti kau bertanya-tanya kapan langit akan kembali luas membentang, supaya kamu bisa melihatku yang terpisah darimu di ujung dunia. Tak perlu...
Kutampar pipimu dengan rindu dan kuobati lukamu dengan sayang.
Kubiarkan matamu buta oleh rindu dan kubasuh setelahnya oleh cinta.
Aku adalah aku, dan kamu adalah kamu. Karenanya kita dipertemukan dalam sebuah obrolan ringan.
Karenanya bersabarlah hingga saatnya tiba.

Salam sunyi,

Begitulah kira-kira isi surat yang sampai semalam, bagaimana Calypso tidak panik, dia sangat ingin bertemu dengan Jones, dia bahkan hampir lupa bagaimana ekspresi Jones terakhir, ia tidak mau melewatkan kesempatan ini dengan tertidur. Namun hari semakin malam dan udara semakin dingin, ia sedikit takut membuka pintu lebar-lebar, apalagi setelah ada isu horor mengenai nenek gayung. Saat ia hendak menutu pintu, ia tertegun... sosok itu, ada sosok besar dari kejauhan, tak terlihat jelas dia laki-laki atau perempuan. Tapi ia membawa sesuatu di tangannya, Calypso hampir saja menutup pintu saking takutnya sampai ketika sosok tersebut mulai bernyanyi, suara yang indah sekali, tidak salah lagi, ia pun berlari menghampiri sosok bermantel tersebut.

"It's you Jones," katanya terengah-engah.
"......" Jones tidak membalas, ia hanya tersenyum. Lalu tiba-tiba Calypso memeluk Jones,"Kau tahu, aku sangat rindu... sangat sangat rindu sampai tidak bisa bernafas."

"Kemana pun kamu, dimana pun kamu, selama apa pun kamu pergi, aku sayang kamu Jones."

to: @upinapon :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar