Rabu, 01 Februari 2012

Kamu berarti banyak, Ragunan pun kalah

#30harimenulissuratcinta Hari ke-20

Untuk kamu yang menjadi benua terbesar di hatiku melebihi Benua Asia,

Bersama dengan lagunya Diane Birch - Fire Escape dan setempel cap materai tanpa nilai, sekali lagi, kukirim surat ini padamu.
Terima kasih @poscinta for deliver my love...
Kamis, 02 Februari 2012.

Halo Alfon, apa kabar kamismu? Mungkin kamu baru membaca surat ini setelah kita pergi ke dokter hewan. Mungkin kamu berpikir "Hey kita baru bertemu loh," tapi tetap saja aku ingin menulis surat untukmu. Walaupun untuk mengirim ini aku harus mencari warnet seperti kemarin. Hahahaha... eh aku baru melihat-lihat lagi foto kita dulu, ada salah satu kesukaanku, yaitu saat kamu memakai headband yang menonjolkan dahi polosmu, lebar sih tapi bagus banget. Seakan kamu pakai jampi-jampi pemikat di dahi, hahaha nggak mungkin banget, tapi dul, dahimu seperti Sagarmatha (dahi langit) atau Everest.

"Itulah kenapa aku melihatmu begitu indah dan akan terus bersinar di atas."

Meskipun begitu, aku sangat takut melihatmu marah, persis seperti gunung api Mauna Loa, suka mendadak keluar... terus padam. Tapi bagaimanapun itu, tak mengurangi seinci pun perasaanku. Bahkan mungkin jauh lebih besar dari Laut Kaspia dan seluas kota Mount Isa.

Aku sering melihat petir di Bogor, tapi itu tak cukup membuatku kaget, jauh lebih kaget setiap aku melihatmu. Seakan tiap bertemua kamu selalu bertambah tinggi, ah tak mungkin aku yang semakin pendek. Tapi kamu terasa semakin jangkung seperti Nakhel Tower.

Selama ini aku berusaha mengejarmu, tapi justru aku yang terjebak dalam gurunmu. Dari Atacama sampai Sahara kujelajahi namun tak ada akhir yang jelas.

"Itulah kenapa tak ada batas maksimal dalam menyukaimu."

Aku suka malam hari di Jatinangor, karena aku bisa melihatmu jauh di langit seperti Betelgeuse. Aku selalu tertegun beberapa detik setiap melihatmu, entah, tapi kau bahkan lebih bersinar dari Jubilee Bear.Aku menikmati wajah kepedasanmu tiap makan soto daging atau ayam bakar pedas Ganthari. Mukamu memerah dan ada sedikit keringat bercucuran, seperti makan cabe Bhut Jolokia saja, tapi disitulah seksinya kamu! xDD.

Aku tidak ringan, tapi kamu selalu bisa memboncengku di motor, bahkan pernah menggendongku. Semoga aku bukan faktor di balik kenapa ban motormu sering kempes ya, malu malu gimanaa gitu. Setidaknya untukku kamu lebih kuat dari kumbang badak. Makanya jangan sakit lagi ya *ppuk puk.

Aku suka memandangi matammu yang coklat seperti Tarsius, dan memelukmu terasa nyaman seperti koala. Ya kamu seperti koala, lucu, hangat jika dipeluk, dan suka tidur. Karenanya, seperti apa pun kamu, lucu atau enggaknya, hati ini nggak pernah berubah.

Amore @upinapon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar